BUNGA TERAKHIR (Selesai)
Oleh: Lili Suriade, S.Pd
Tiga hari kemudian,
sebuah mobil mewah berhenti di depan taman bunga milik buk Suta. Revani
menghentikan pekerjaannya sesaat, lalu bersiap-siap hendak melayani pengunjung
tersebut.
“Siapa yang datang?”
Tanya bu Suta.
“Gak tahu bu.
Sepertinya pelanggan baru.” Jawab Revani setengah berbisik.
Tak lama kemudian, terlihat
seorang lelaki yang sangat ganteng berpakaian serba necis keluar dari mobil
yang diikuti oleh sepasang suami istri di belakangnya. Mereka menuju ke pintu
masuk.
“Permisi dik…” ucap
lelaki itu sambil berjalan mendekati Revani
“Iya mas.. eh pak
Rendy, mau mencari bunga lagi?” Tanya Revani sambil tersenyum setelah mengamati
siapa yang datang. Bu Suta juga terus mengamati dari dalam rumahnya.
“Iya, saya mau mencari bunga terakhir untuk
hidup saya.” Ucap Rendy mantap sambil membuka kacamata hitamnya. Revani sangat
terpana dengan kegantengan dan wibawa Rendy hari ini. Kemarin Rendy masih kumal
dan jelek, sekarang tiba-tiba berubah drastis. Namun Revani tak mau hanyut dalam
khayalalan, ia berusaha tetap bersikap santai.
“Maksud bapak?” Tanya
Revani kaget dan bingung.
“Oya dik, kenal kan
ini mama dan papa saya. Kami datang ke sini ingin melamar adik. Maukah kamu
menikah dengan saya?” Revani mengulurkan tangannya sambil memperkenalkan
dirinya kepada orang tua Rendy.
Tiba-tiba bu Suta
muncul. Rendy langsung menjelaskan maksud kedatangannya.
“Begini bu..kalau
boleh saya minta izin sama ibu untuk melamar Revani. Memang kesannya dadakan
namun ini adalah janji saya pada Tuhan.”
“Sa..saya gak ngerti
maksud bapak” ucap Revani lagi.
“Selama hampir setahun
saya kehilangan dompet, setiap hari saya berdoa agar dompet itu segera saya
temukan. Jika yang menemukannya adalah lelaki, saya sudah bernazar akan
menyerahkan separuh isinya untuk orang tersebut. Namun jika perempuan, saya
sudah bernazar akan menikahinya.”
“Gimana Reva?” Tanya
bu Suta.
“Perlu nak Rendy ketahui, Reva ini Cuma anak angkat saya. Ayah dan ibunya sudah lama meninggal dalam sebuah kecelakaan. Jadi jika memang nak Rendy ingin menikahi dia, saya harap nak Rendy bisa menjaga dan menyayangi nya.” Ungkap bu Suta dengan wajah penuh keseriusan.
“Iya..iya bu, Insya
Allah..saya akan selalu membahagiakan dia. jadi apakah kamu bersedia menjadi
istri saya Reva?” Randy kembali melemparkan pertanyaan itu.
Setelah beberapa saat
terdiam, akhirnya Revani pun mengangguk.
“Alhamdulillah
nak..semoga kalian bahagia selalu.” Ucap ke dua orang tua Rendy dengan perasaan
sangat senang.
Selesai
Comments
Post a Comment