JODOH DARI PACAR (Bagian 2)
Oleh: Lili Suriade, S.Pd
Aku
melipat surat itu sambil menahan segala rasa yang hampir saja membuncah di
hadapan pak Alde, jodoh yang kau carikan
untukku. Aku kemudian memandang pak Alde dengan perasaan tak menentu.
“Apa bapak tahu isi surat
ini?” Tanyaku pada pak Alde.
Pak Alde mengangguk lalu
tersenyum.
“Apa iya bapak ingin
menikahi saya?” Tanyaku spontan.
“Iya. Saya sudah lama ingin
menikahi kamu.”ucap pak Alde dengan mantap.
Lama sekali Riyana terdiam.
Ia memandang wajah Alde, mencari kesungguhan di sana. Dia melihat raut wajah
yang penuh keseriusan. Alde menatap Riyana dalam sekali.
“Meski kedengarannya aneh
dan mendadak, tapi sebenarnya saya telah lama menyukaimu. Hanya saja saya gak
enak sama Juandi selama ini.”
“Apa kamu menyukai saya
bukan karena kasihan?” tanyaku lagi.
“Saya berani bersumpah demi
apapun. Saya sangat mencintai kamu Riyana.” Alde berlutut di hadapan Riyana
dengan ekspresi yang penuh dengan kesungguhan.
“Kamu tidak perlu jawab
sekarang, Saya akan sabar menunggu sampai kamu bersedia menjawab.” Tambah Alde lagi.
Aku hanya diam tak tahu
harus berkomentar apa. Antara luka dan bahagia, kau kirim seorang Alde sepupumu untukku.
Seminggu kemudian, Riyana
mendapat kabar bahwa Juandi telah pindah ke kota padang, tempat istrinya
bertugas.
“Bagaimana Riyana, apakah
bisa kita melaksanakan prosesi lamaran?”
“Bisa bu, saya siap.” Jawab
Riyana mantap.
Pesta pun digelar. Semua
orang mengucapkan selamat kepada kami.
“Selamat ya say, kamu
beruntung sekali, lapas dari Juandi dapat ganti pak Alde.” Bisik Wira, teman
SMA ku.
“Iya..pak guru ganteng, PNS
lagi.” Goda beberapa teman yang lain.
Tiba-tiba aku melihat Juandi
dan Putri hadir di antara tamu-tamu yang lain.
“Selamat ya kak..”ucap Putri
kepadaku.
“terima kasih..” Kami pun
saling berpelukan.
“Selamat ya Na..aku yakin
kalian berdua akan selalu bahagia..” Ucap Juandi di hadapan kami berdua.
“Amin..” Hampir serentak aku dan Alde menjawab. Entah kenapa kekuatan itu
datang begitu saja. Aku tiba-tiba jatuh cinta sama Alde, tepat ketika Juandi
mengucapkan selamat kepada kami. Aku dengan mesrah menggandeng tangan Alde, suamiku. Alde terlihat sangat kaget,
namun ia berusaha menghilangkan kekagetannya. Bahkan tanpa ku sangka dia melontarkan
perkataannya kepada Juandi.
“Terima
kasih telah mempertemukan kami. Aku yakin, aku akan sangat bahagia bersama
Riyana. Aku janji akan selalu membuat dia tersenyum.” Ungkapnya mantap di
hadapan Juandi dan Putri.
Aku memang belum begitu
mengenal pak Alde, namun aku yakin dialah jodoh terbaik untukku. Aku janji akan
menjadi istri terbaik untuknya.
SELESAI
Comments
Post a Comment